Lebih Dekat Dengan Sufmi Dasco Ahmad : Berjuang Meraih Kursi

Keberadaannya di panggung politik kian dikenal. Bukan hanya karena kedekatannya dengan Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto, melainkan kegigihannya mengenalkan Partai Gerindra pada masyarakat lulas begitu kuat. Tak heran bila ia harus mengesampingkan ambisi pribadinya demi kepentingan partai yang siap mengusung sebuah perubahan.

CALEG DPR-RI DAPIL BANTEN 3 NO URUT 1

CALEG DPR-RI DAPIL BANTEN 3 NO URUT 1

Kini, Ir Sufmi Dasco Ahmad, SH, MH, bertekad untuk terus memperjuangkan nasib rakyat lewat jalur politik. Namanya tercatat sebagai Calon Anggota Legislatif (caleg) dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dari daerah pemilihan (dapil) Banten 3. Padahal, sebelumnya Dasco, begitu sapaan akrabnya, sudah mempersiapkan diri maju sebagai calon senator Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dari DKI Jakarta.

“Tujuan saya memang mau mewarnai gedung wakil rakyat itu dengan unsur-unsur Gerindra di DPD-RI. Hanya saja, menjelang penutupan masa pendaftaran, saya diperintah partai, untuk masuk di dapil Banten 3. Karena ini perintah partai, maka masalah ambisi pribadi saya harus kesampingkan lebih dulu, demi untuk meraih dua kursi. Terlebih anggota DPR dari dapil itu tidak maju lagi, sehingga dapil itu perlu diperkuat,” jelas pria kelahiran Bandung, 7 Oktober 1967 ini.

Menurut Ketua DPP Partai Gerindra, Bidang Organisasi dan Keanggotaan ini, Partai Gerindra menilai persaingan dalam rangka memperebutkan kursi di dapil Banten 3 sangatlah ketat. Apalagi, beberapa partai baru dinilai berpotensi bisa meraih kursi. “Sehingga, perlu diperkuat untuk bisa mencapai target,” terangnya.

Ia mengaku, keterlibatannya di dunia politik praktis tak lepas dari peran beberapa rekan bisnis dan para seniornya. Baginya, meski terbilang baru, Partai Gerindra yang menjadi payung aktivitas politiknya itu kini sudah menjadi bagian hidupnya. Kapasitasnya sebagai seorang pengusaha konsultan keamanan dan manajemen resiko, banyak membantu partai dan aktivitasnya di panggung politik.

Sebelum terjun ke partai politik, Dasco memang tercatat sebagai Sekretaris Komisi Disiplin Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). Di sinilah, ia acap bercengkrama dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum IPSI. Di samping itu, sebagai Dewan Penasehat Komando Nasional Resimen Mahasiswa, ayah dua anak ini pun dinilai piawai dalam pembinaan watak generasi muda.

Kini setelah lima tahun bergabung dan mengemban tugas yang berat dalam mengurus organiasi dan keanggotaan partai berlambang kepala burung Garuda, Dasco pun diperintahkan untuk terjun sebagai caleg di dapil Banten 3.

“Yang jelas, saat ini saya fokus untuk berjuang meraih kursi sesuai yang menjadi target partai. Dengan semakin banyak kursi yang kita miliki, maka kita akan lebih mewarnai DPR, termasuk berbagai kebijakan partai yang selama ini kita jalankan bagi kader kita yang duduk di DPR. Dengan demikian kita juga bisa mewujudkan 6 Program Aksi Partai Gerindra yang selama ini kita perjuangkan,” terang lulusan Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta ini.

Langkah-langkah apa yang dilakukannya setelah ditetapkan sebagai caleg di dapil Banten 3? Kepada Hayat Fakhrurrozi dari Majalah Garuda, Ketua Alumni Universitas Pancasila ini memaparkannya. Berikut petikan wawancaranya

Apa latar belakang Anda maju sebagai caleg?

Sebenarnya, sejak awal proses pencalegan saya tidak mendaftar sebagai caleg. Karena memang saya tadinya memberikan kesempatan kepada yang lain, karena ini sifatnya terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung sebagai caleg dari Gerindra. Awalnya, saya memang punya tujuan lain, yaitu mau mewarnai gedung wakil rakyat dengan unsur-unsur Gerindra di DPD-RI. Untuk itu saya pun mengajak beberapa kader dari berbagai propinsi untuk maju sebagai calon Senator.

Tujuan target politik saya jelas bahwa pimpinan DPD-RI itu dipilih oleh anggota, jadi ada kesempatan buat kita untuk tampil menjadi wakil pimpinan. Biar bagaimana, selain di Gerindra, ada teman-teman yang sepaham dengan kita, meski dari lintas partai yang itu mungkin bisa mendongkrak kekuatan perjuangan kita di Senayan.

Pada saat saya mendaftar caleg, saya juga sudah terdaftar sebagai calon Senator dari DKI Jakarta. Tidak hanya itu, saya pun sudah bekerja lebih dari delapan bulan sebelumnya. Semua syarat-syarat sudah terpenuhi. Tentunya syarat untuk maju sebagai calon Senator berbeda prosedurnya dan lebih berat dibanding sebagai caleg. Saya memilih jadi Senator dari DKI Jakarta, bukan berarti saya tidak siap untuk daerah lain, hanya saja karena selain saya sebagai penduduk Jakarta, dengan keberadaan saya di Jakarta nanti, saya juga masih bisa membantu aktivitas partai.

Kenapa akhirnya Anda maju sebagai caleg di dapil Banten 3?

Nah, pada saat perbaikan dan akan ditutup pada Mei, saya diperintah partai, waktu itu melalui Pak Sekjen Ahmad Muzani, yang memerintahkan saya untuk masuk di dapil Banten 3. Tujuannya untuk mengejar pencapaian target kursi di dapil itu. Karena ini perintah partai, maka masalah ambisi pribadi saya harus kesampingkan lebih dulu, demi untuk meraih kursi, agar Gerindra bisa mengusung calon presiden. Atas dasar itu, meski sudah bekerja lama, sudah mengeluarkan biaya, waktu, tenaga dan lain-lain, saya harus mengikuti partai.

Selain pertimbangan target Partai harus meraih 2 kursi, kader yang sudah duduk di DPR dari dapil itu tidak maju lagi. Karena itu perlu diperkuat. Untuk itulah saya diterjunkan partai masuk dapil Banten 3. Kita bukannya pesimis, tidak bisa mendapat kursi, tapi selain caleg incumbent dari partai lain kuat-kuat, jagoan dari dapil itu kita tidak maju lagi.  Apalagi, beberapa partai baru dinilai berpotensi bisa meraih kursi, sehingga persaingan begitu sengit.

Lalu apa saja yang sudah Anda lakukan di dapil?

Karena saya ini pimpinan organisasi dan pernah ditugasi sebagai direktur Bappilu Parta Gerindra pada Pemilu 2009 lalu, tentu sedikit banyaknya tahu dan paham situasi dan kondisi dapil Banten 3 yang meliputi Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang. Setelah saya ditetapkan menjadi caleg di dapil Banten 3, maka saya segera melakukan mapping. Kita mulai memetakan kekuatan partai dan mempelajari bagaimana karakter pemilih. Kita bukannya tidak pernah turun kesana, tapi setelah terbentuknya tim yang solid, kita juga menyusun rencana kerja pemenangan agar target yang dibebankan sebanyak 2 kursi bisa tercapai. Yang jelas saya tidak asing di dapil Banten 3, karena saya juga kerap bolak-balik ke sana dan saya juga punya rumah di sana.

Seperti apa karakter pemilih dapil Banten 3?

Karakter pemilih di dapil Banten 3 di beberapa tempat memang cenderung masih pragmatis dan paling utama di sana unsur-unsur ketokohan seseorang masih berpengaruh. Sementara untuk di daerah perkotaannya seperti Kota Tangerang dan Tangerang Selatan sama dengan daerah yang lain cenderung apatis. Melihat kondisi seperti itu, kita harus lebih banyak melakukan pendekatan kepada pemilih yang ada di komplek perumahan untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum legislatif.

Di kawasan pantura misalnya, selain ada pengaruh tokoh-tokoh di sana, karakter pemilih rata-rata pragmatis. Untuk itu kita harus merubah mindset mereka bahwa uang yang saat ini mereka harapkan jangan sampai mengorbankan masa depan bangsa, negara dan harapan anak cucu mereka, karena pragmatis itu sesaat. Itu yang terus kita lakukan di dapil Banten 3 bersama para caleg DPRD kabupaten/kota dan provinsi, disamping mensosialisasikan 6 Program Aksi Partai Gerindra agar lebih dikenal.

Menurut Anda, seperti apa perkembangan Partai Gerindra khususnya di dapil Banten 3?

Menurut saya, pergerakan Partai Gerindra di Banten cukup bagus. Khusus di dapil Banten 3, saya lihat pembinaan terhadap kader berjalan sesuai yang diharapkan, termasuk para calegnya yang terus aktif melakukan sosialisasi program dan perjuangan partai.

Kalau dilihat dari peta politik yang ada di dapil Banten 3, siapa lawan terberat?

Di dapil Banten 3, rata-rata partai besar yang selama ini sudah meraih kursi di Senayan kembali menurunkan caleg incumbent-nya. Selain calon incumbent yang dinilai masih kuat, ada beberapa partai baru yang belum mendapat kursi pada Pemilu 2009, juga bersemangat dan berpotensi untuk meraih kursi, sehingga persaingan begitu ketat. Inilah tantangan yang harus kita jawab, sehingga Gerindra pun bisa meraih suara banyak dan menang.

Dengan kondisi seperti itu, apakah target dua kursi bisa tercapai?

Memang untuk meraih dua kursi itu perjuangan berat. Karena untuk satu kursi saja, pesaing yang dihadapi berat. Paling tidak kita harus meraih suara keseluruhan sebanyak 300 ribu, sehingga target itu bisa terlampaui.

Kalau target Partai Gerindra sendiri di 2014?

Yang jelas minimal setara dengan ambang batas untuk bisa mengusung calon presiden sendiri yakni sebesar 20 persen. Tentunya, kita akan berusaha sekuatnya bagaimana caranya agar target itu tercapai.

Jika terpilih nanti apa yang akan Anda lakukan?

Ya tentunya saya akan mengkonsolidasikan kekuatan untuk menghadapi pilpres. Dan setelah duduk di Senayan tentu akan menginformasikan kepada teman-teman di dewan untuk bisa menangani masalah-masalah yang ada di dapil, seperti mengenai pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lainnya.

Yang jelas, saat ini kita fokus untuk berjuang meraih kursi sesuai yang menjadi target partai. Dengan semakin banyak kursi yang kita miliki, maka kita akan lebih mewarnai DPR, termasuk berbagai kebijakan partai yang selama ini kita jalankan bagi kader kita yang duduk di DPR. Dengan demikian kita juga bisa mewujudkan 6 Program Aksi Partai Gerindra yang selama ini kita perjuangkan.

Menurut Anda seperti apa kondisi dapil Banten 3?

Memang dapil Banten 3 lebih maju dibanding daerah Banten lainnya. Sebenarnya potensi di sana lebih pada industri dan pesatnya pertumbuhan kawasan pemukiman modern.

Menurut Anda, bagaimana dengan kader Gerindra yang duduk di DPR saat ini?

Saya bangga kawan-kawan yang ada di DPR. Saya bangga, karena sampai saat ini tidak ada satu pun kawan-kawan yang terlibat soal-soal yang melanggar etika sebagai anggota DPR. Belum ada anggota DPR dari Gerindra yang terkena kasus hukum korupsi, dimana selama ini beberapa lembaga survey menilai DPR sebagai lembaga yang paling korup di negeri ini. Inilah yang membuat kita bangga kepada mereka yang tetap komitmen menjalankan program partai dan program rakyat. Hingga detik ini mereka tetap satu komando, tidak seperti partai lain.

Tentu semua itu kaitannya dengan kepemimpinan Prabowo, komentar Anda?

Ya, memang begitu. Beliau orang yang konsisten, tegas dan tidak terlalu banyak pertimbangan. Dan yang tak kalah pentingnya, ketika beliau salah, maka beliau tak ragu-ragu dan malu mengakuinya bahwa dia keliru. Saya yakin, negara ini sangat membutuhkan sosok seperti beliau.

Apa pesan Anda untuk para kader yang tengah berjuang menghadapi Pemilu 2014 ini?

Pesan saya kepada temen-teman kader Gerindra, khususnya di Banten 3 mari kita berjuang bersama, memperkuat barisan menyongsong pemilihan legislatif yang sudah dekat. Dimana kita tahu target Partai Gerindra itu berat, kalau tidak dilampaui bersama. Jika kita berhasil mencapai target suara, maka kita bisa mengusung Pak Prabowo Subianto menjadi presiden. Yakinlah dengan kepemimpinan beliau, kita akan mengusung perubahan bagi bangsa dan negara tercinta ini. [G]

Catatan: Artikel ini ditulis dan dimuat untuk Majalah GARUDA Edisi September 2013