Menghadirkan Bioskop di Rumah

Tak dipungkiri, dewasa ini para pabrikan elektronik kian getol memanjakan keluarga konsumen Indonesia. Pabrikan pun saling berlomba meluncurkan inovasi produk mulai dari entri level hingga kelas premium. Serangkaian perangkat hiburan berteknologi 3D yang mampu membangkitkan imajinasi serta memberikan pengalaman menonton yang luar biasa membanjiri pasar elektronik. Menghadirkan bioskop di rumah sendiri pun bukanlah hal yang sulit.

Sharp kembali menunjukkan tajinya sebagai pemimpin teknologi TV LCD. Setelah sukses menghadirkan TV LCD berteknologi LED yang inovatif yakni Aquos Quattron LED TV –yang menambahkan warna kuning pada ketiga warna dasar sebelumnya RGB sehingga mampu menghasilkan kualitas gambar yang luar biasa— kali ini Sharp meluncurkan perangkat hiburan berteknologi 3D berlabel Aquos Quattron 3D TV.

Perangkat ini mampu menjawab kekurangan teknologi 3D yakni kendala Incufficient Brigthness yang selama ini dikeluhkan konsumen. Keunggulan Sharp dalam menghadirkan 3D bisa dinikmati pada seri Aquos Quattron 3D TV seri LC-LE830M yang hadir dalam pilihan ukuran 40, 46, 52 dan 60 inci. Terlebih jika ditunjang dengan perangkat multimedia besutan Sharp lainnya, Aquos Quattron 3D TV tak sekedar menyuguhkan hiburan di ruang keluarga belaka. Boleh jadi, kehadirannya menjadi titik perhatian setiap pasang mata.

Performa Canggih
Tampil dengan desain flat yang elegan dan lebih tipis dengan sudut melingkar, seri terbaru ini dibekali fitur program komunikasi yaitu Skype berteknologi P2P (peer to peer). Sebuah program –yang gratis diunduh— berkualitas tinggi dan murah berbasis internet untuk semua kalangan. Selain Skype, konsumen juga dapat memanfaatkan jaringan DLNA (Digital Living Network Alliance) Wireless, yakni teknologi berbasis standar untuk mempermudah berbagi dan menikmati foto digital, musik dan video satu sama lain.

Kelebihan Sharp Aquos Quattron 3D TV kian sempurna dengan adanya dukungan teknologi 4 warna dasar (RGBY) serta penggabungan 4 teknologi unggulan. Diantaranya teknologi UV2A (Ultra Violet Vertical Alignment) pada panelnya, sebuah teknologi photo alignment yang menghasilkan mega contrast, high optical efficiency, dan high speed response. Teknologi ini menghasilkan kualitas warna yang jauh lebih hidup, bahkan bisa menghasilkan triliunan warna. Pun pada teknologi 4 warna yang menambahkan kuning (Yellow) kepada tiga warna utama merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue) atau biasa disebut RGB, menghasilkan warna yang lebih solid, natural dan lebih kaya akan warna. Tak heran bila Aquos Quattron memberikan warna yang benar-benar alami, seperti kuning emas, biru laut, biru langit, dan sebagainya.

Adanya teknologi FRED (Frame Rate Enhanced Driving), yang hanya menggunakan satu baris sinyal dengan drive berkecepatan tinggi akan mengurangi kabel dan komponen di panel serta meningkatkan efisiensi penggunaan cahaya, dengan konsumsi daya yang rendah. Sementara teknologi Side-mount Scanning LED Backlight akan mampu mengurangi crosstalk pada televisi 3D, selain drive ganda bingkai dan teknologi pemindaian kecepatan ganda. Teknologi ini membatasi crosstalk yang mengurangi optical perception images dengan menggunakan kontrol cahaya on / off kecepatan tinggi dan drive yang terpisah.

Disamping itu, fitur unggulan lain yang dibenamkan pada Aquos Quattron 3D TV adalah, Fine Motion Advanced 100/120Hz  untuk mengurangi gerakan gambar yang kabur (blur). USB Port yang dapat memainkan hampir semua format media, baik dalam bentuk MP3, WMA atau gambar JPEG, Photo and Music Viewer. ECO button pada remote control memungkinkan untuk mengurangi konsumsi energi secara otomatis. Adapun Fitur SRS Trusurround HD akan mampu menghasilkan kualitas audio yang mengesankan.

Untuk kesempurnaan menonton melalui Aquos Quattron 3D TV, Sharp melengkapinya dengan kacamata khusus 3 dimensi yang dirancang sedemikian rupa agar pemirsa dapat menikmati gambar 3D yang mengesankan dan sangat realistis. Kacamata 3D ini, dilengkapi fitur-fitur seperti Liquid crystal shutter system, Auto Power Off Function, dan 3D/2D Mode Conversion Button.

Menurut Sharp Product Marketing General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Herdiana Anita Pisceria, Aquos Quattron 3D TV mampu menjawab kebutuhan konsumen kelas atas yang haus akan produk berteknologi tinggi. Sharp Aquos Quattron 3D ukuran terkecil 40 inci (LC-40LE830M) seharga Rp 16 juta. Sementara untuk ukuran terbesar 60 inci (LC-60LE830M) dengan kisaran harga Rp 55 juta. “Aquos Quattron 3D TV merupakan produk dengan performa outstanding yang diperuntukkan bagi konsumen high-end yang haus akan produk berteknologi tinggi dan sekaligus akan meningkatkan image Sharp sebagai produsen LCD. Inilah keseriusan kami memasuki pasar 3D dengan menawarkan fitur-fitur andalan yang tentunya mampu bersaing di pasarnya,” tegasnya.

Standarisasi
Untuk menjaga kualitas Aquos Quattron 3D buatan pabrikan elektronik asal Jepang ini menerapkan standarisasi manajemen mutu dalam segala aktifitasnya. Hal ini dibuktikan dengan diraihkan sertifikat Quality ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004 dari Bureau Veritas Indonesia. Dan untuk meningkatkan manajemen mutu produk dan pelayanan pada pelanggan, Sharp terus memperluas jaringan di seluruh Indonesia.

Selain telah memiliki lebih dari 300 service point di seluruh Indonesia, menurut Lise Tiasanty, Customer Care Center Manager, PT Sharp Electronics Indonesia, baru-baru ini Sharp meluncurkan layanan SMSS (Sharp Mobile Service Station), yang melayani perbaikan dan informasi produk di setiap kegiatan promosi Sharp. “Inilah inovasi dengan layanan baru dari Sharp untuk pelanggan, selain lewat multi contact channel,” ujarnya.

Selain itu, secara berkala Sharp memberikan training dalam rangka meningkatkan skill dan product knowledge seluruh frontliner dalam melayani konsumen. “Semua itu dalam rangka tercapainya kepuasan pelanggan,” pungkasnya.

Sharp Electronics Indonesia terus tumbuh dengan pertumbuhan pasar yang signifikan sebesar 125 persen pada semester pertama tahun ini. Berdasarkan data EMC, market share Sharp di pasaran Indonesia sebesar 25 persen. Dan inilah yang mengantarkan Sharp Indonesia mampu bertahan di posisi lima besar Sharp di seluruh dunia. “Sharp terus berinovasi merebut hati masyarakat Indonesia dengan menghadirkan produk ke semua segmen yang ada, termasuk kalangan elite,” tandas Andri Adi Utomo, National Sales General Manager, PT Sharp Electronics Indonesia. []

Catatan: Artikel ini ditulis dan dimuat untuk Majalah QUALITY ACTION, Edisi 1/Oktober 2011

Gerakan Gaya Hidup Hijau

SHARP Tree Adoption
kegiatan Tree Adoption ala SHARP dan Green Radio

Ajakan untuk hidup yang ‘serba hijau’ terus digadang-gadang. Tak sekadar itu, ajakan ini bahkan menjelma menjadi sebuah gaya hidup. Gaya hidup hijau bukan lantas harus serba warna hijau. Sejatinya, gaya hidup hijau lebih menitikberatkan kepada kepedulian terhadap bumi. Sayangnya, meski bukan hal yang baru, tapi gaya hidup ini banyak dilupakan orang.

Kini gerakan gaya hidup hijau, seakan menggurita mulai dari lingkungan keluarga, organisasi hingga kalangan korporasi. Beragam program ‘menghijaukan’ bumi kembali dikampanyekan. Entah mengatasnamakan program kepedulian sosial yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) atau sekadar latah bahkan lebih dari itu hanya sebatas pemanis bibir.

Semisal program Tree Adoption hasil kerja sama antara konsorsium Gedepahala (Gede Pangrango Halimun Salak), Conservation International Indonesia, Taman Nasional Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak beserta kelompok masyarakat sekitar yang bertujuan untuk merestorasi hutan. Pasalnya, berdasarkan penelitian setiap tahun negeri ini kehilangan 1,8 juta hektar atau sekira lima kali lapangan sepakbola per menitnya.

Program adopsi pohon yang bisa diikuti oleh perorangan hingga korporasi ini cukup menarik perhatian publik. Bahkan di era yang dipenuhi isu-isu efek pemanasan global, ‘adopsi pohon’ sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat yang peduli akan lingkungan. Tak heran bila kini banyak kalangan berbondong-bondong menanam pohon. Mulai dari lahan pekarangan rumah, kawasan perumahan elit, lahan jalur hijau, hingga hutan yang berstatus tanam nasional.

Salah satunya, pabrikan elektronik asal Jepang, Sharp telah mengadopsi sebanyak 500 pohon dengan lima jenis pohon yakni Rasamala, Puspa, Suren, Huru dan Saninten yang ditanam di lahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur. Kegiatan penanaman pohon yang menjadi bagian dari CSR pabrikan elektronik penemu Plasmacluster di lahan seluas satu hektar itu bertepatan dengan peringatan hari bumi, 22 April silam. Pun sebelumnya, beberapa korporasi papan atas melakukan hal yang sama.

“Kami menyadari hutan merupakan paru-paru dan penyimpan air terbaik, dengan penanaman pohon di Gunung Gede Pangrango ini setidaknya mampu membantu pemeliharaan ekosistem dan menjaga kelestarian hutan di Indonesia,” ungkap Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, Fumihiro Irie.

Dari pihak pemerintahan pun seakan tak mau kalah dengan gerakan-gerakan penghijauan kembali bumi pertiwi. Semisal gerakan one man one tree yang dicanangkan Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Paling tidak, bila penduduk negeri ini yang berjumlah sekitar 230 juta jiwa, maka pada tahun 2009 ini akan ada 230 juta pohon baru akan dimiliki bumi Indonesia. Jika hal ini terlaksana dengan baik, bangsa Indonesia akan menikmati indahnya bumi pertiwi yang hijau berseri.

Isu gaya hidup hijau pun pernah menggejala di lahan bisnis properti. Tak sedikit kawasan perumahan baru yang tak hanya menawarkan desain bagus dan bermaterial mahal, melainkan mengusung tema ramah lingkungan dengan menghadirkan ‘hutan kota’ di dalam kawasan. Tak segan-segan, para pengembang kawasan pun berani mengalokasikan lahan hijaunya hampir separuhnya. Sehingga wajar, jika adanya kawasan hijau menjadi senjata ampuh promosi mereka. Bahkan, semua kawasan perumahan yang dibangun pengembang raksasa sekelas Grup Lippo mewajibkan hijau. Tak hanya itu, grup ini pun mengeluarkan aturan siapa yang menebang satu pohon akan didenda Rp 15 juta.

Diakui atau tidak, adanya efek pemanasan global, seakan menggugah manusia untuk sadar akan lingkungan. Meski sadar atau tidak, terkadang dalam kehidupan keseharian banyak diantara kita yang belum mencerminkan gaya hidup yang selaras dengan alam atau yang lebih dikenal dengan green lifestyle. [view]

Tulisan ini ditulis dan dimuat untuk VIEW Edisi Juni 2009

Hijau yang Jadi Komoditas

mro14_9880_8118.jpg
foto by Fernandez

Isu pemanasan global terus berkembang di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Kampanye untuk mengurangi bahaya perubahan iklim pun terus didengungkan. Dan kini, istilah ‘green’ atau yang biasa disebut ramah lingkungan menjadi tren gaya hidup yang sedang diterapkan oleh segenap lapisan masyarakat di seluruh dunia, terutama mereka yang hidup di perkotaan.

Seiring dengan itu, sejumlah brand global pun melabelkan kata ‘green’ pada ragam produknya. Fenomena ini dijadikan ‘alat’ untuk mendongkrak nilai penjualan di tengah krisis global. Sejumlah pabrikan, menjadikannya sebagai bentuk promosi sekaligus kepedulian terhadap lingkungan. Program dengan embel-embel ‘eco’ ini, mereka tak sekadar meraup untung besar, namun brand image sebagai pengusung ramah lingkungan pun digenggamnya. Meski semua itu harus dibayar mahal, semahal produk dagangan mereka.

Sebut saja elektronik asal Jepang, Sharp yang mengusung label ecogreener dalam setiap promosi produknya. Lalu produsen perlengkapan rumah tangga kenamaan asal Swedia, Electrolux,  mengklaim semua produk buatannya lulus uji ramah lingkungan, dan banyak lagi merek lainnya.

Hiroshi Morimoto, Group General Manager Environmental Protection Sharp, mengklaim hingga 2010 nanti, produk-produk penghasil energi dan hemat energi buatan Sharp lebih banyak daripada emisi gas rumah kaca yang dihasilkan Sharp sendiri. Untuk mencapai tujuan ini, Sharp memiliki Super Green Strategy yang diterapkan sebagai kampanye global pada semua pabriknya.

Sharp juga menerapkan konsep ecogreener yang diterjemahkan dalam lima program turunan yakni clean air product, low-energy product, long-lasting product, eco activities dan natural energy. Aktivitas peduli lingkungan yang melibatkan segenap lapisan masyarakat, digerakkan Sharp lewat Eco-Activites.

Pada clean air product, Sharp mengusungnya dalam hal teknologi yang diterapkan. Salah satunya Ion Plasmacluster yang dipasang pada perlengkapan rumah tangga, seperti Air Conditioner dan Air Purifier. Penerapan Low-energy Product sebagai bentuk penghematan energi listrik, diterapkan pula di semua produknya, seperti pada TV LCD Aquos.

Produk unggulan Sharp yang diproduksi di pabrik Kameyama, mampu menghemat enerji dan sumber daya. Bahkan, mengkonsumsi listrik kurang dari 30 persen daripada TV CRT. Tak hanya itu, produk pun lebih awet dan lebih tipis serta lebih ringan. Pada akhirnya, inilah yang disebut dengan Long-Lasting Product.

Begitu pula Electrolux, yang mengklaim semua produknya mengkonsumsi listrik rendah dan air seminimal mungkin. Perlengkapan rumah tangga semisal dishwasher (mesin pencuci piring) dan mesin cuci, dibekali fitur Direct Spray, dapat mengurangi 35-50 persen pemakaian air dan energi untuk sekali muatan. Pada lemari es-nya yang dilengkapi dengan mesin pembeku plus fasilitas pencair es otomatis, dapat menghemat energi, uang dan waktu.

Lanny Kurniawan, Marketing Manager PT Electrolux Indonesia menegaskan, peralatan rumah tangga yang dipasarkan adalah perangkat hemat energi dan air, dan juga dapat didaur ulang. “Salah satunya, mesin cuci yang dapat diatur waktu pemakaiannya sesuai dengan keinginan dari pengguna,” tambahnya.

Kampanye ‘hijau’ ini tak melulu dimonopoli para pabrikan elektronik –yang memang menjadi penyumbang terbesar dari efek rumah kaca— lewat penggunaan energi bahan bakar fosil yang berlebihan. Sejumlah kawasan perumahan hingga pusat perbelanjaan kelas elite, ikut memanfaatkan popularitas dari istilah green.

Maklum saja, setiap ada proyek pembangunan pemukiman, atau pusat niaga akan diikuti dengan pembukaan lahan secara besar-besaran. Maka mau tak mau, para pengembang wajib memulihkan fungsi ekologis dari lahan yang  mereka kembangkan. Sekadar mengingatkan, kawasan resapan air seperti Kuningan, Senayan, Cilandak, Pondok Indah hingga Lebak Bulus –dulu rimbun dengan pepohonan— kini menjadi ‘rimba beton’ yang menjulang ke langit.

Sebagai kiblat pasar mode, Senayan City pun mencanangkan Go Green, sebagai sebuah kampanye gaya hidup ramah lingkungan. Dengan menonjolkan unsur reduce, reuse, recycle, dan respect terhadap alam diterjemahkan lewat pagelaran Eco-Fashion bertajuk Senayan City Greener Nation di penghujung tahun lalu.

Selain itu, Senayan City memperkenalkan Eco-friendly Collection, dari lima desainer muda seperti Ade Sagi, Barli Asmara, Ichwan Thoha, Priyo Oktaviano dan Rusly Tjohnardi serta pendatang baru di butik kami Vera & Ina dari Vera Abby dan Inna Thomas.

Memasuki 2009, Senayan City merilis New Season 09 Collections in Feature Film dan Limited Edition Canvas Bag ala Greener Nation sebanyak 10 desain. Ada pula New Faces of Fashion First Greener Nation, terdiri dari enam orang trendsetter sekaligus public figure dipilih untuk merepresentasikan enam label utama, dalam Fashion First di Senayan City. Juga program Eco-friendly New Boutique yang digelontorkan Universitas Pelita Harapan memberi nuansa baru untuk interior dan window display butik.

Tulisan ini ditulis dan dimuat untuk VIEW edisi Januari 2009

Tren Perabotan Rumah 2009

iron1Sebagai benua dengan populasi penduduk tertinggi di dunia, kawasan Asia juga dihuni orang-orang yang memiliki kebiasaan unik. Salah satunya dalam hal melakukan pekerjaan rumah, dengan memasak di dapur.

Tentang kegemaran memasak makanan di Asia, AC Nielsen melakukan survey, di sembilan Negara dan melibatkan 27 ribu responden orang di Asia. Dari survey ini, diperoleh gambaran apa yang dipikirkan orang-orang Asia tentang makanan, cara belanja makanan, makan di luar rumah, memasak, hiburan yang disukai dan dapur di rumah.

Untuk urusan makanan serta memasak, disimpulkan bahwa orang-orang Asia menyukai masakan bervariasi dan berbumbu. Karena itu, mereka memerlukan alat penghisap asap yang canggih. Selain itu, orang Asia senang dengan masakan digoreng, sehingga kompor yang digunakan harus dirancang dengan api besar. Hal ini sangat membantu mereka,  membuat makanan cepat matang  dalam waktu singkat.

Beranjan dari sinilah, pabrikan peralatan dapur terkemuka, Electrolux, mengembangkan produk peralatan memasak, pengolahan makan dan desain dapur. Dan 2009 ini, perusahaan dengan jargon Thinking of You, memperkenalkan serangkaian produk dapur dan perawatan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan orang Asia. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 30 produk dilengkapi fitur mutakhir serta model elegan, dirilis sesuai tren disain tahun 2009.

“Kami berusaha untuk selalu menggali dan memahami kebutuhan para konsumen. Kami ingin menjadikan hidup mereka lebih mudah. Kami menciptakan produk-produk dapur dan perawatan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” jelas Lanny Kurniawan, Marketing Manager PT Electrolux Indonesia.

lgKoleksi terbaru perabotan dapur 2009 yang ditawarkan pabrikan berbasis di Swedia ini, antara lain kompor tanam (hob) alat penghisap asap (cooker hood), oven tanam (built-in oven), kulkas, mesin cuci, dan pengering pakaian (dryer).  Pada kompor tanam atau hob, di disain begitu elegan dam dapat menghasilkan api besar. Waktu memasak pun akan lebih efisien serta hasil masakan superior. Selain mudah dibersihkan, hob ini juga memiliki pengaman gas thermocouple. Bila ada kebocoran pada tabung atau selang gas, secara otomatis kompor ini tak akan menyala.

Electrolux pun memperkenalkan alat penghisap asap atau hood yang hening, namun sangat bertenaga, sehingga terasa lebih nyaman saat memasak. Produk oven pun multi fungsi,  mudah dibersihkan dan sangat aman, untuk disentuh bahkan pada saat dinyalakan. Dan semua rangkaian produk itu dapat dipadukan dalam dapur  yang terintegrasi dan serasi.

Perangkat dapur lainnya, breakfast set hingga blender pun diluncurkan bersamaan koleksi perabotan rumah tangga 2009 oleh pabrikan yang berslogan ‘memikirkan Anda’ bukan sekadar pemanis belaka, tapi cara hidupnya itu. Electrolux juga menciptakan rangkaian produk yang erat kaitannya dengan urusan domestik yakni mesin cuci, pengering pakaian dan penghisap debu berteknologi tinggi.

Terinspirasi kebiasaan orang-orang Asia yang menilai bahwa tidak ada makanan lebih segar daripada makanan dari pasar, Electrolux  merilis sejumlah model lemari es yang mampu menjaga makanan tetap segar. Kulkas mulai dari dua pintu hingga empat pintu ini, hadir dengan ruang penyimpanan fleksibel, dilengkapi display dan sistem deo fresh aktif.

Untuk mesin cuci terbaru, hadir dengan fitur Time Manager yang diklaim sebagai mesin cuci pintar. Mesin cuci ini dapat mencuci sesuai dengan waktu pengguna dan dapat mencuci segala jenis bahan tanpa merusaknya. Dengan bentuk drum yang miring, memudahkan pengguna  memasukkan dan mengeluarkan pakaian. Sementara teknologi Jet Spray-nya, membuat mencuci lebih bersih dan empat kali lebih hemat air, dibanding mesin cuci bukaan atas.

elecroluxBegitu pula dengan mesin pengering pakaian bernama Iron Aid. Produk inovasi pertama yang diciptakan dalam sejarah peralatan rumah tangga. Mesin ini mampu mengeringkan pakaian serta mengurangi kekusutan hingga 70 persen. Pengguna pun tak perlu repot menyetrika pakaiannya setelah dikeringkan. Sama halnya dengan rangkaian penghisap debu yang mampu membersihkan apa saja berkat beragam seri dan jenis nozzle yang diciptakan. Mulai dari seri rapido, ergorapido si vacuum cleaner instant hingga seri Tribolite, si robot vacuum.

Sama halnya dengan Electrolux, Sharp dan LG, dua pabrikan elektronik yang juga memegang kendali pasar itu pun merilis beberapa produk ’dapur’ andalannya untuk kawasan Asia.

Sharp, lewat pabrik barunya meluncurkan 10 model mesin cuci model twin-tub seri Super SoakMagic dan Super AquaMagic. Selain itu, Sharp juga melengkapinya dengan produk mesin cuci model front loading kelas premium Glam Magic yang khusus didatangkan dari Jepang. Dimana semua produk mesin cucinya dibekali dengan ion Ag+, penghilang bakteri penyebab bau tak sedap. Sementara di jajaran lemari es, Sharp tetap memasarkan seri Fresh Lemon dan Queen, menjamin makanan tetap segar dan alami.

Begitu pula dengan pabrikan LG, memasuki tahun 2009 ini, memperkenalkan lemari pendingin dua pintu dan seri side by side. Kulkas ini dilengkapi dengan ragam teknologi mutakhir seperti, In Door Ice Maker, Soft Home Bar, dan fitur Miracle Zone, Moisture Balance serta VitaLight lengkap dengan LED. Bahkan pada seri side by side, LG membalutnya dengan flower pattern warna Red Wine dan White Flower yang menonjolkan kesan modern, dinamis dan feminin.

“Produk spesifik seperti lemari es side by side Flower Pattern memang ditunggu oleh konsumen karena desain yang beda dan emotional benefit yang telah menyentuh orang Asia,” ujar Budi Setiawan, General Manager National Sales PT LG Elektronics Indonesia.

Tulisan ini ditulis dan dimuat untuk VIEW edisi Januari 2009