Politik itu perbuatan mulia. Mulia dalam arti membangun kekuasaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Karena itu, mau tak mau harus berani berpolitik untuk bisa berkuasa. Dan menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk memperjuangkan nasib rakyat harus menjadi karakter seorang pejuang politik.
Pandangan diatas dilontarkan dari seorang politisi senior, Drs H Abang Tambul Husin –yang hampir lebih dari separuh usianya dihabiskan untuk mengabdi pada rakyat lewat jalur politik. Pun di usianya yang memasuki 64 tahun, ia masih ajeg di dunia politik dengan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Propinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Dan kini mantan Bupati Kapuas Hulu dua periode (2000-2010) ini siap bertarung dalam ajang pemilihan gubernur (pilgub) Provinsi Kalimantan Barat periode 2012-2017 yang bakal digelar September mendatang.
Berbekal kemampuan dan pengalaman memegang berbagai jabatan penting di pemerintahan daerah serta dukungan dari rakyat, Tambul Husin pun bertekad menjadikan Kalimantan Barat sebagai propinsi kelas macan, bukan lagi propinsi kelas kambing.
Kalbar harus menunjukkan kelasnya sebagai provinsi yang disegani, yang memiliki berbagai potensi dan sumber daya yang harus terus digali demi kemakmuran masyarakatnya. “Kalau sekarang, Kalbar baru berjalan selangkah dua langkah. Saya ingin membawa Kalbar melompat, maju melesat, tidak setapak dua tapak, karena potensi yang luar biasa,” tegas pria kelahiran Kapuas Hulu, 3 Maret 1948 ini.
Keinginannya maju untuk memimpin Kalbar bukan sekadar unjuk kekuatan atau gagah-gagahan. Semua itu atas dasar panggilan hati untuk berbuat sesuatu di tanah kelahirannya. Sebagai putra daerah asli Kalbar, ia tahu persis apa yang harus dilakukan untuk kemajuan Kalbar. Tentu tidak sendirian, lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Pontianak 1973 ini mengajak seluruh elemen masyarakat Kalbar, tanpa membeda-bedakan latar belakang, baik suku, agama, dan kedudukan. “Saya tahu persis Kalbar memerlukan sesuatu untuk dibuat, dan saya tahu apa yang harus diperbuat untuk kemajuan Kalbar,” ujar cagub yang mengusung slogan ‘Berkibar’ yakni Bersatu Kita Bangkit untuk Kalbar.
Panggung politik telah digelutinya sejak masih duduk sebagai mahasiswa. Ia tercatat sebagai juru kampanye (jurkam) tingkat provinsi Kalbar pada pemilu 1971. Usai menyelesaikan pendidikan praja di Pontianak, ia pun mengabdikan diri di birokrasi di kampung halamannya. Sejumlah jabatan diembannya, antara lain Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Kepala Bagian Hukum Kabupaten Kapuas Hulu, Kepala Seksi Bansos Kesra Provinsi Kalbar. Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) Jakarta tahun 1975 ini pun sempat menduduki jabatan Sekretaris BP7 Kabupaten Kapuas Hulu lalu Kepala Bagian Kemahasiswaan sekaligus sebagai dosen tetap di APDN Pontianak.
Sejak 1997, ayah lima orang anak ini menetapkan diri untuk mundur dari ranah birokrasi karena diberi mandat untuk memimpin parpol. Berkat kepiawaiannya di percaturan politik, Tambul pun berhasil duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Kapuas Hulu pada pemilu 1999. Di gedung wakil rakyat itu ia pun didapuk sebagai Ketua DPRD. Hanya berselang tujuh bulan, Tambul pun terpilih sebagai Bupati Kapuas Hulu periode 2000-2005. Rupanya kepercayaan masyarakat atas kepemimpinannya mengantarkan ia terpilih kembali untuk kali kedua pada pilkada bupati tahun 2005.
Rupanya garis perjuangan Partai Gerindra yang selama ini ia pelajari mampu menggerakkan hatinya untuk bergabung. Baginya apa yang diperjuangkan Partai Gerindra selama ini merupakan jawaban atas apa yang dimau oleh rakyat. Maka sejak setahun silam, ia dipercaya untuk menahkodai partai berlambang kepala burung garuda di tanah kelahirannya.
Selain mengemban amanah partai, politisi senior yang hobi main catur ini mendapat mandat untuk maju memperebutkan kursi gubernur Kalbar dengan menggandeng Barbanas Simin sebagai pasangannya.
“Kekayaan alam Kalbar dan keberagaman yang ada di Kalbar sebagai inspirasi dan kekuatan besar untuk kemajuan Kalbar, bukan malah dikotak-kotakkan,” tegas suami Mega Hartini ini.
Lantas seperti apa pandangan dan perjuangan politiknya dalam rangka menuju orang nomer satu di Kalbar. Bagaimana pula usaha dia dalam membesarkan dan menjaga marwah partai? Di bawah ini wawancara Hayat Fakhrurrozi dari Garuda di sela-sela kesibukannya mengikuti Rapat Koordinasi menjelang digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra, beberapa waktu lalu. Berikut petikannya:
Apa aktifitas keseharian Anda saat ini?
Waktu, tenaga dan pikiran saya saat ini tercurahkan untuk membesarkan Partai Gerindra. Dan Alhamdulillah keluarga semuanya mendukung perjuangan ini. Disamping tentunya untuk menghidupi keluarga saya menjalani bisnis kecil-kecilan bersama keluarga. Jadi antara ngurus partai dan bisnis saya jalani dengan enjoy. Kapan sempat ke DPD ngurus partai, ya saya ke sana, begitu pula kapan sempat ngurus bisnis ya jalan. Jadi mana yang butuh prioritas saja, saya tidak harus kaku mengatur manajemen organisasi ini, kan sistem sudah ada dan berjalan dengan baik.
Bisa ceritakan awal mula Anda terjun ke dunia politik?
Boleh jadi sebagian umur saya lebih banyak diberikan untuk politik. Saya mulai terjun ke dunia politik sejak tahun 1971, waktu itu saya berusia 22 tahun masih berstatus sebagai mahasiswa dan sudah menjadi juru kampanye tingkat propinsi. Usai lulus saya pun menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pendapatan Daerah. Tahun 1997 saya mundur dari PNS karena mengurus partai.
Lalu saya ikut pemilu 1999 di bawah bendera Partai Golkar dan jadi anggota DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, saya pun menduduki posisi ketua DPRD yang saya jalani hanya 7 bulan, karena pada tahun 2000, saya ikut pemilihan Bupati periode 2000 – 2005 dan terpilih. Lalu saya ikut lagi dan terpilih untuk kedua kalinya hingga 2010 lalu. Malah sekarang posisi itu kini diduduki oleh adik saya sendiri yang terpilih dalam pilkada lalu. Dan saat ini saya dipercaya untuk memimpin Partai Gerindra Propinsi Kalimantan Barat.
Lantas apa yang membuat Anda bergabung ke Gerindra?
Yang jelas begini, terus terang bagaimanapun juga kita melihat perjalanan perpolitikan, riak dan gelombangnya. Sebagai orang yang sudah memahami percaturan politik, ketika Gerindra hadir, saya melihat di Gerindra ini ada sebuah harapan dan semangat baru yang lain. Bagi saya inilah partai yang bisa menjawab kondisi perpolitikan di tanah air.
Bisa jelaskan kondisi Partai Gerindra di Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini?
Alhamdulillah secara struktural Gerindra di Kalimantan Barat sudah terbentuk hingga ke tingkat ranting setingkat desa. Saya kira ada harapan baru dan semangat baru yang kami rasakan di partai Gerindra ini. Setidaknya ada kebangkitan dan kenaikan yang signifikan pada partai Gerindra di Kalbar. Hal ini dibuktikan dengan animo masyarakat yang begitu tinggi, dimana mereka menaruh harapan yang besar terhadap Gerindra.
Lalu apa yang tengah diperjuangkan Partai Gerindra di Kalbar?
Yang jelas karena posisi Kalbar berada di daerah perbatasan, maka perjuangan yang terus kami lakukan adalah sekuat tenaga menjaga dan mengobarkan semangat kebangsaan dan nasionalisme masyarakat Kalbar yang multi etnis untuk tetap setiap dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jangan sampai nasionalisme masyarakat Kalbar yang ada di daerah perbatasan ini luntur oleh riah-riak yang ada selama ini. Disamping itu menjalankan delapan program aksi Partai Gerindra salah satunya ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan ekonomi masyarakat lokal. Untuk kader partai kita terus menggemblengnya menjadi kader yang militan dan loyal terhadap perjuangan partai.
Menjelang pemilihan gubernur (pilgub) hingga saat ini bagaimana perkembangannya?
Insya allah disamping kita, di pilgub nanti ada calon-calon kuat lainnya, terutama calon incumbent. Tapi Gerindra juga mempunyai peluang besar untuk menang. Setidaknya yang memenuhi syarat ada sekitar empat pasangan termasuk kita. Yang jelas dengan menggandeng Pendeta Barnabas Simin, saya sudah siap lahir batin sebagai pasangan nasionalis-religius. Selain sudah mengantongi dukungan dari pusat, setidaknya dari 16 parpol yang berkoalisi saja sudah melebihi dari syarat yang ditentukan 15 persen, apalagi jika Partai Demokrat jadi bergabung bisa mencapai 40 persen.
Dalam pilgub nanti apa yang Anda tawarkan?
Saya berprinsip Kalbar bukan sekadar maju, tapi sudah harus lebih bangkit lagi untuk maju. Kalbar harus menunjukkan kelasnya sebagai provinsi yang disegani, yang memiliki berbagai potensi dan sumber daya yang harus terus digali demi kemakmuran masyarakat. Memang, kalau sekarang, Kalbar baru berjalan selangkah dua langkah. Saya ingin membawa Kalbar melompat, maju melesat, tidak setapak dua tapak, karena potensi yang luar biasa.
Yang jelas motivasi saya maju dalam ajang ini karena saya tahu persis Kalbar memerlukan sesuatu untuk dibuat, dan saya tahu apa yang harus diperbuat untuk kemajuan Kalbar. Tentunya saya tidak sendirian, tapi mengajak seluruh komponen masyarakat Kalbar, tanpa membeda-bedakan berbagai latar belakang, baik suku, agama, dan kedudukan. Dari rakyat, pejabat, dan pemuka masyarakat harus maju dan bangkit bersama demi Kalbar. Karena itu, dalam pilgub ini saya mengusung semboyan ‘Berkibar’, yaitu Bersatu Kita Bangkit untuk Kalbar.
Jika terpilih nanti, apa yang akan Anda lakukan?
Yang akan saya lakukan adalah pembangunan yang merata mulai dari Kota Pontianak hingga Kapuas Hulu, salah satunya dengan mewujudkan jalan poros selatan. Perlu diingat bahwa beberapa potensi yang dimiliki Kalbar, seperti karet, tambang, crude palm oil (CPO), dan bidang wisata bisa dijadikan sebagai modal memajukan Kalbar untuk bangkit melesat.
Kekuatan Gerindra di Kalbar seperti apa?
Memang, tak dipungkiri lagi, dimana-mana pun partai ini baru tampil agak belakangan dan dalam tempo yang singkat namum bisa tampil ke muka di Pemilu 2009. Tapi dengan persiapan yang sangat singkat itu, setidaknya kader kita yang duduk di DPRD Propinsi ada dua orang. Sementara di DPRD Kabupaten/kota ada yang 1-2 kader ada juga yang sama sekali tidak mendapat kursi. Ke depan menjelang 2014 saya rasa Gerindra jauh lebih siap. Setidaknya, indikasi Gerindra akan bisa menembus jajaran partai papan atas sekaligus menggeser 3-4 partai sudah di depan mata.
Apa yang akan dilakukan menghadapi 2014 nanti?
Pertama membenahi organisasi ini sampai ke level bawah. Kedua jangan biarkan organisasi ini hanya sekadar kerangka yang tidak punya roh, sehingga tidak bergerak. Hal ini bukan karena tidak ada upaya tapi tantangan yang semakin kompleks sehingga setiap kader harus siap merubah diri sesuai dengan tujuan yang akan kita capai. Tentu saja kalau dulu target hanya 4 persen, maka yang kita capai harus lebih besar lagi.
Menurut Anda, kondisi kepemimpinan saat ini seperti apa?
Yang jelas Indonesia memerlukan style kepemimpinan yang baru. Negeri ini harus dipimpin orang yang berani berdiri di atas kaki sendiri, tegas, tahu apa yang rakyat mau dan merasakan apa yang rakyat rasakan. Dan semua itu ada pada sosok Prabowo Subianto. Saya atasnama masyarakat Kalbar dukung tanpa kecuali, karena bagi kami itu yang bisa menjawab kebutuhan kepemimpinman nasional saat ini. Beliau tegas, idealis dan peduli terhadap rakyat kecil. Tentu saja untuk mengantarkan Prabowo ke tampuk kepemimpinan itu tetap harus melalui jalur konstitusi, ikuti sistem dan prosedur berdasar undang-undang dan tentunya mendapat dukungan rakyat secara full. Pasalnya dukungan rakyat merupakan syarat mutlak untuk kita bekerja.
Jadi menurut Anda politik itu apa?
Banyak orang bilang, politik itu suatu yang negatif, tapi bagi saya politik itu mulia. Mulia dalam arti membangun kekuasaan, karena kekuasaan itu penting untuk mengatur dan membangun, mengantarkan, mensejahterakan rakyat. Karena perlu diingat bahwa kekuasaan juga dipilih oleh rakyat. Tapi yang mesti digarisbawahi adalah setelah terpilih, kita juga bukan sekadar mengambil kekuasaan saja, tapi menjadikan kekuasan itu sebagai alat untuk memperjuangkan nasib rakyatnya dan itu harus menjadi karakter seorang politikus.
Sebagaimana arahan Ketua Dewan Pembina kita Prabowo Subianto, bahwa kalau kita ingin masa depan baik harus berani terjun ke dunia politik, berani menerima mandat dan mengemban amanah serta kepercayaan rakyat. Itulah seharusnya sikap-sikap kader politik. Jadilah pemimpin yang didukung bukan karena kekuasaan, sesuai dengan ikrar dan sumpah, yang berhati Pancasila, menjaga semua suku, ras, adat, kelompok etnis yang semua bagian dari bangsa Indonesia.
Pesan apa yang akan disampaikan kepada kader Gerindra?
Saya harap semua kader dari setiap tingkatan harus siap untuk bekerja keras dan tampil dengan elegan tanpa harus mencerca pihak lain. Sehingga kita bisa memberikan sesuatu yang lebih bermakna buat rakyat. Orang boleh berpendapat lain tentang politik, tapi kader Gerindra harus yakin bahwa politik itu mulia. Pasalnya kalau kita punya kesempatan untuk memegang kekuasaan dan kalau dimanfaatkan untuk hal yang jelek maka akan hancur, tapi kalau kekuasaan itu digunakan untuk hal yang baik, bukankah itu perbuatan mulia. [G]
****
Nama Lengkap:
Drs H Abang Tambul Husin
Tempat tanggal lahir:
Kapuas Hulu, 3 Maret 1948
Jabatan:
- Ketua DPRD Kabupaten Kapuas Hulu
- Bupati Kapuas Hulu tahun 2000-2010 (dua periode)
- Ketua DPD Partai Golkar Kapuas Hulu (dua periode)
- Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kalbar (sekarang)
* Catatan : Artikel ini ditulis dan dimuat di Majalah GARUDA, edisi 16/April/2012